MENCOBA MENGHADIRKAN KEBERADAAN BENDA-BENDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TATA CARA KEHIDUPAN DAN BUDAYA CINA PERANAKAN DI INDONESIA PADA JAMAN DULU SECARA BEBAS DAN SUBYEKTIF.

Wednesday, April 2, 2014

PAIR STRAITS CHINESE ALTAR EMBROIDERY re-posting






SEPASANG KAIN SULAMAN TOKWI
Abad 19, Jawa Tengah, Indonesia
Benang sutra, benang emas dan kaca diatas kain sutra
Ukuran masing masing 104 x 52 cm
Kondisi terpakai dengan segala kekurangannya, salah satu ada lubang sobekan

Tokwi adalah salah satu benda khas Cina peranakan, warnanya yang menyala dan cerah sesuai dengan konsep benda-benda yang menjadi ciri kesenangan Cina Peranakan. Hanya dibuat di Indonesia, Malaysia dan daerah Cina Peranakan lainnya. Material kain, benang didapat dari Cina Tiongkok, yang banyak di import pada tahun 1800 sampai 1900an.
Penggunaan kain Tokwi untuk menutup depan meja sembahyang dilakukan untuk acara-acara khusus atau hari raya Imlek adalah ciri peranakan, hal yang tidak terlalu umum (walaupun ada ) untuk Cina daratan. Bentuk potongan kain dan desain biasanya juga berbeda dengan tradisi sulaman Cina daratan, seperti hal berbedanya bentuk dan desain meja sembahyang antara peranakan dengan Cina asli.

Selain Tokwi, keahlian menghias dengan sulaman dari tradisi kuno Cina juga di aplikasikan ke banyak fungsi lainnya oleh Cina Peranakan, seperti sulaman untuk pintu, ranjang dan lain-lain.
Sulaman-sulaman seperti ini adalah langka, karena jumlahnya terbatas hanya diwilayah tertentu dan banyak yang sudah hancur rusak dimakan usia.
Kesadaran akan pentingnya benda ini dalam tradisi Cina Peranakan kini mulai tumbuh, setelah sempat dulu hanya dilirik dengan sebelah mata. Benda sejenis ini kemungkinan akan menjadi 'sangat langka' dalam beberapa tahun kedepan seiring dengan semakin terbukanya pengetahuan akan keistimewaan Cina Peranakan di Indonesia.
Zold-Blora