MENCOBA MENGHADIRKAN KEBERADAAN BENDA-BENDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TATA CARA KEHIDUPAN DAN BUDAYA CINA PERANAKAN DI INDONESIA PADA JAMAN DULU SECARA BEBAS DAN SUBYEKTIF.

Friday, September 15, 2017

PERANAKAN BLUE & WHITE 'SWEET PEA' SPOONS













7 SENDOK BEBEK BIRU PUTIH PERANAKAN
Porselen lukis biru dibawah glasir
Akhir abad 19 sampai awal abad 20, Jingdezhen, Cina
Panjang sekitar 13,5 cm lebar 4,5 cm
Benda terpakai yang masih utuh dan baik

Sendok dengan motif bunga peony dengan rambatan sulur daun yang mengelilinginya, biasa juga disebut motif 'sweet pea', 'vines flower' atau bunga 'kacang polong'.

Dalam bukunya 'Straits Chinese Porcelain' Profesor Ho Wing Meng mendiskripsikan sendok dengan motif ini sebagai salah satu jenis sendok yang dibuat mengikuti selera kaum Cina Peranakan.
Keramik biru-putih secara 'garis besar' lebih murah pembuatannya dibandingkan jenis keramik lukis enamel 'pancawarna', yang mungkin karena alasan ini membuat jenis sendok biru-putih lebih banyak jumlahnya dibandingkan sendok polychrome yang ditemukan dalam rumah Peranakan.

Itu adalah sebagian dari deskripsi yang diberikan oleh Profesor Ho Wing Meng secara global. Tetapi dari sekian banyak jenis motif yang ada, beberapa motif sendok biru-putih Peranakan hanya berjumlah sangat sedikit, sebaliknya beberapa motif sendok polychrome berjumlah lumayan banyak / umum.

Apalagi jika kita membandingkan sendok biru-putih Peranakan dengan sendok biru-putih 'Kitchen Qing' yang lebih umum, jumlah sendok Peranakan tentu jauh lebih sedikit. Sendok bebek biru-putih 'Kitchen Qing' semisal jenis Samtiong lebih banyak jumlahnya karena beredar luas dan massal pada abad 19 hingga awal abad 20 di seluruh kawasan Asia Tenggara.

Beberapa contoh sendok bebek jenis biru-putih Peranakan :
Sumber foto : Buku ' STRAITS CHINESE PORCELAN A Collector Guide'
Ho Wing Meng, page 98. Times Books International, 1983

7 buah sendok :
Zold - Bekasi

Sunday, September 10, 2017

DEHUA 'DRAGON' DISH








PIRING BIRU PUTIH DEHUA
Porselen lukis biru bawah glasir
Awal abad 19 (1800 - 1830), Dehua, Provinsi Fujian, Cina
Diameter sekitar 19,3 cm tinggi 3,5 cm
Masih baik dan utuh, ada beberapa cacat pembakaran

Piring dari Dehua kadang berbagi motif yang sama dengan buatan Jingdezhen, hanya berbeda secara kualitas (Jingdezhen cenderung dinilai lebih baik). Perbedaan fisik porselen juga terlihat, Dehua cenderung mempunyai glasir dan keramik sedikit lebih tebal dibandingkan dengan Jingdezhen.
Pada tinta biru keramik Dehua jika dilihat dengan seksama kadang terdapat semacam 'urat cacing' tipis yang tidak dijumpai pada tinta keramik Jingdezhen.

Motif piring ini dibuat dengan spontan dan bebas, pada tengahnya menggambarkan se-ekor naga dan gelombang ombak, pada pinggir terdapat 4 kuntum bunga peony / lotus (?).

Piring sejenis dengan motif serupa juga ditemukan dalam muatan kapal karam Tek Sing, walau dalam jumlah yang lebih sedikit dibanding motif lainnya.
Kapal Tek Sing berangkat dari Xiamen, Fujian, Cina menuju pulau Jawa pada 1822, tapi sebelum sampai tujuan kapal tenggelam di Laut Cina Selatan sekitar Sumatera dan Jawa.

1 buah piring:
Zold - Jakarta